16.12.10

#sepertinyaadayangsalah

maaf jika penggunaan hashtag di judul menjadi aneh atau mengganggu. tapi itu topik yang belakangan ini terngiang-ngiang dalam otak. #sepertinyaadayangsalah. tapi, entah apa itu? jawabannya masih belum ketemu. (kalau sudah ketemu pasti sekarang sudah tidak bertanya-tanya lagi kan?)

rasanya, (ya pakai perasaan, bukan logika) akhir-akhir ini seperti dalam keadaan melayang, mengambang, tapi kaki masih berpijak di tanah, bukan terbang. floating, kata dalam bahasa Inggris itu kok rasanya yang paling enak digunakan.

mungkin, memang ada yang salah, tapi entah apa dan di mana tepatnya. sejauh ini hanya meraba-raba, menerka, menebak, mengira-ira, dst. bukan yang "ya" atau "tidak".
aku pun tak tahu bagaimana caranya untuk mendapatkan jawaban dari hal yang #sepertinyaadayangsalah itu. harus cari ke mana jawabannya? harus tanya ke siapa? dokter? psikolog? psikiater? ahli agama? pemuka agama? Tuhan?

saya yakin bahwa sebenarnya kalau mau tahu jawaban paling tepat pasti tujuannya adalah yang paling terakhir disebut. seharusnya, Tuhan yang pertama kali menjadi sandaran,kan?

terlalu banyak pertanyaan yang muncul. belum semua bisa terjawab. ada yang bilang, kalau semua sudah terjawab, lalu mau apa? mati? puas? ah!

kepala saya rasanya mau pecah! (tapi nanti ada yang bilang,"sayang lantainya kalau kena pecahan kepala kamu." -mengutip salah1 dialog filmpendek Gadis di Ruang Tunggu-) lagipula,saya ingin meninggal dalam keadaan utuh, jangan sampai terpisahkan antara bagian yang satu dengan yang lain (only God knows). tapi saya ikhlas kok kalau ada bagian tubuh yang bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan, jika memang masih layak ;)

nah, kembali kepada #sepertinyaadayangsalah, memang gigi saya banyak yang berlubang, itu mungkin jadi salah1 penyebab. atau, mata saya yang meminta bahkan memohon untuk dilapisi dengan kaca karena sudah lama tidak fokus.

apa? apa? apa?

mencari-cari jawaban dari sesuatu yang mungkin jawabannya sudah ada di depan hidung sejak jaman dahulu kala (berlebihan -_-).

jadi, apa masih tepat mengatasnamakan tulisan ini sebagai #sepertinyaadayangsalah atau ...?
sekarang, kok rasanya masih ada yang kurang ya dengan tulisan aka curhat ini? apa ya? *mikir mikir mikir*

#donttakeittooserious
(ditulis sambil nunggu liputan di LSINetwork jl pemuda no70. kamis 16/12/10,03:50pm)

13.11.10

just, stop it. i should've forget about it since the first time. before it's too late.
gambar diunduh dari google.co.id

12.11.10

Jumlah Perokok Meningkat, Komnas Tembakau Rekomendasikan Instrumen Penanggulangan

"No Smoking" sign picture, source: wikipedia

Komisi Nasional Pengendalian Tembakau merekomendasikan sejumlah instumen sebagai upaya penanggulangan masalah rokok di dalam negeri. Itu juga diusahakan agar terakomodasi dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) mengenai pengendalian tembakau.

Ketua Komnas Penegendalian Tembakau Prof Farid Anfasa Moeloek mengutarakan, permasalahan terkait produk tembakau atau rokok di dalam negeri sangat memprihatinkan. Ditemukan bahwa justru kebanyakan penggunanya berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah atau miskin.

11.11.10

Perhatian Buat Papua

Ketua Kaukus Papua Paskalis Kosai mengutarakan, yang penting setelah ada temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua adalah tindak lanjut. Selama ini, juga pernah dilaporkan tapi tidak ditindaklanjuti oleh para penegak hukum, yakni Kepolisian dan Kejaksaan.

"Temuan itu bukan baru ada sekarang, sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Dalam laporannya, BPK sudah menyampaikan, tapi tindak lanjutnya tidak pernah dilaksanakan, dibiarkan begitu saja. Kelihatannya ada kongkalikong di situ," ujarnya ketika dihubungi *tertulis nama tempat saya sekarang bekerja* Senin (25/10).

wish i can see when you're Ha ha-ing

write wrote written

usually, i write about anything! yes, anything i want, anything i like, anything i see, anything i know, anything that i want to criticize, ANYTHING. but, in "this" case, i can't even write one word to express what i feel inside. i'm not brave enough to reply the message that i accept two days ago. w..ww...whattt? rrrrrrr...

9.11.10

oh mr president..

begitu banyak orang menunjukkan rasa kagum atau terpesonanya kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama. tak lepas dari kunjungan singkatnya di Indonesia, lalu mendengar penjelasannya di konferensi pers bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Selasa 9/11 malam), kemudian mendengar pidato atau kuliahnya di Balairung Universitas Indonesia (UI).

begitu banyak tanggapan positif, testimoni, kesan yang disampaikan melalui berbagai media sosial, contohnya saja Twitter. begitu saja membaca timeline sejak kemarin hingga saat ini, hampir seluruh tweet menyebut kata "Obama". bukan main, pikir saya.

sebegitu besar atau bisa dikatakan heboh respon warga Indonesia terhadap kedatangan suami dari Michelle LaVaughn Robinson Obama.

kehebohan bisa dilihat mulai dari persiapan penjagaan. ketika kedatangannya, banyak aparat berjaga di sepanjang jalan yang akan dilalui rangkaian orang nomor satu di Amerika Serikat itu. orang-orang bersiap di pinggir jalan, di depan televisi, atau sekedar menengok dari jendela kantor atau dari tempat paling memungkinkan untuk dapat melihat rangkaian kendaraannya. itu bahkan terasa cukup membanggakan bagi orang tertentu.

banyak orang terpesona dengan pidatonya. lebih banyak lagi yang kagum karena dia beberapa kali menyebut kata atau kalimat dalam Bahasa Indonesia. ada tokoh yang menilai bahwa kekaguman orang Indonesia adalah terhadap sosok Obama sebagai pribadi, bukan karena faktor asal negaranya yakni Amerika Serikat.

Obama pun merasa dirinya adalah bagian dari Indonesia. tambah lagi membuat masyarakat terpana dengan ayah dari dua putri bernama Malia dan Natasha.

kedatangannya menjadi topik pembicaraan dimana-mana. ya, dimana-mana! di pinggir jalan, di kantor, di pusat perbelanjaan, di situs-situs jejaring sosial, everywhere!

pembawaannya yang luwes menjadi perhatian tersendiri, ya, memang agak berbeda dengan Presiden SBY yang kesannya lebih kaku atau bisa saya memakai kata "serba protokoler" mungkin, karena latar belakangnya di militer?

yang pasti, si Obama yang satu ini sudah berhasil membuat mata kebanyakan masyarakat Indonesia berpaling sementara dari peristiwa-peristiwa penting di Tanah Air. sebut saja, bencana alam di sejumlah wilayah berupa banjir bandang, gempa, tsunami, dan gunung berapi. ingat juga, ini 10 November 2010 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan. why don't we give some or a little respect to our national hero. mereka kan yang dulu berjuang supaya kita bisa merdeka, jasa mereka membuat kita bisa hidup damai, keberadaan mereka membuat Indonesia ada.

sangat disayangkan, Presiden Obama batal mengunjungi Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata di Jakarta Selatan karena alasan kekhawatiran pesawat tidak bisa terbang dampak beterbangannya debu Gunung Merapi. padahal, itu adalah kebiasaan ketika ada pemimpin negara lain yang berkunjung ke Indonesia. andai...

andai saja, kedatangan Obama berdampak pada sektor riil secara langsung. sehingga, masyarakat bukan hanya merasakan "kegembiraan" kunjungan tersebut, tapi ada dampak ekonomi yang bisa dirasakan. tapi yang terjadi justru sebagian besar pedagang harus "menyembunyikan" dagangannya sejenak.

entah berapa lama euforia Obama ini akan bertahan, hanya Tuhan dan yang merasakan yang tahu :)

well, maybe there is a hope for the one i wish :) show me Your miracle, Dear Lord

7.11.10

hey! yesterday is a 7/11 day (:

sindrom atau gejala apa ini?

barusan aku terkaget karena kemarin telah melakukan kesalahan kecil. ya, kesalahan kecil tepatnya saat ditanya berapa usiaku sekarang. sebenarnya atau mungkin usually it's not a big deal, it's only about numbers. tapi, tetap saja ketika barusan mengingatnya, reaksi kesadaran adalah kaget.

6.11.10

Kunjungan Wapres Boediono ke Saumlaki

ini link dari situs www.wapresri.go.id >> http://www.wapresri.go.id/index/preview/berita/803
terkait kunjungan ke Saumlaki, Maluku.
dan, ini link jika ingin mengetahui tentang Saumlaki lebih lanjut dari wikipedia.

--- ---

Menanti Kedatangan Pemimpin Nasional Setelah 52 Tahun

Sabtu, 6 Nopember 2010

Kunjungan Wakil Presiden Boediono ke Saumlaki
Saumlaki. Lautan yang luas nan biru dan daratan yang hijau rindang oleh pepohonan tampak begitu indah dari ketinggian. Tak lama kemudian, pesawat Dash-7 yang ditumpangi Wakil Presiden (Wapres) dan Ibu Herawati Boediono mendarat di Saumlaki, pukul 16.15 WIT, 5 November 2010. Keindahan alam dari atas angkasa ternyata juga dilengkapi dengan keramahan penduduk yang hangat menyambut Wapres dan rombongan. Beberapa menteri yang menyertai Wapres dalam kunjungan kali ini adalah Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zaini, dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.

Di sepanjang jalan dari Bandara hingga kediaman Bupati Maluku Tenggara Barat, Bitzael Silvester Temmar, barisan  panjang anak sekolah yang menyambut Wapres sama sekali tak terputus. Anak-anak TK hingga SMA itu mengibarkan Sang Merah Putih. Beberapa kelompok juga menyanyikan lagu-lagu riang, menyampaikan selamat datang kepada Mel Ratan Ken Tnebar Barataman. Itulah gelar adat Wapres Boediono dari masyarakat Maluku Tenggara Barat yang berarti: Bangsawan tertinggi dari barat yang dipertuan di Kepulauan Tanimbar.


Antusiasme para pelajar ini sangat menyentuh Wapres. “Itu adalah hadiah terbesar yang saya terima,” tuturnya.

3.11.10

Suatu Ketika

ketika

semua

bertahan

dengan

ego

masing-masing

merasa

(paling) 

benar

merasa

(paling) 

berkuasa

merasa

(paling) 

berwenang

merasa

segelintir

yang

lain

ibarat

kerikil

yang

tak

pantas

diperhatikan

hanya

aksesoris

jalanan

tapi

itu

kan

merasa

ya

dalam

tataran

indera

perasa

there's

something

beyond

feelings

ingat

untuk

terus

bersyukur

karena

masih

ada

langit

di

atas

langit

ingat

masih

ada

mereka

yang

tidak

seberuntung

kaum

mampu

ingat

ingat

suatu

ketika

semua

akan

kembali

apa

yang

membuat

mu!

merasa

lebih

dari

yang

lain

Tuhan

menciptakan

semua

sama

suatu

ketika

kita

akan

mati




[ini sudah diterbitkan di blog saya yang lain pada 28 oktober 2010 :)]

Teta and Kiki wedding

Start:     Nov 26, '10
End:     Nov 27, '10
Location:     Pekalongan

dear government, don't forget about Wasior. thank you.

2.11.10

Ini Tanah (ada) Air(nya), Bukan Cuma Tanah

terinpirasi karena diminta mewawancarai seorang profesor yang juga menjabat posisi Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (Prof DR Suharsono). setelah menunggu sejak semalam dan baru berhasil dihubungi tadi pagi (Selasa 2/11). walaupun terkesan buru-buru (karena dikejar si "garis mati") tapi ada sejumlah hal baru yang selama ini mungkin tak mendapat porsi perhatian besar di dalam diri saya sendiri. ya, ini negeri kaya akan air karena (menurut wikipedia) luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². 

tapi, sudah seberapa besar sih perhatian semua warga Indonesia kepada lautan luasnya? seberapa yang sudah dimanfaatkan untuk mensejahterakan rakyatnya? apa sudah cukup melalui berbagai kegiatan bertajuk "Sail" ini dan itu? atau sudah merasa puas dengan sering menyebut luas lautan atau jumlah keanekaragaman "penduduk" laut kita?

Prof Suharsono pun mengakui bahwa orientasi pemerintah kini masih cenderung ke daratan, sehingga potensi luar biasa di laut belum tereksplorasi dengan baik. untuk itu harus ada pencerahan, penyadaran, perubahan pola pikir bahwa laut juga bisa mensejahterakan rakyat Indonesia. 

hey, apa kalian merasa familiar dengan kalimat ini, "makan ikan yang banyak, supaya pinter."

kalau saya sih sudah mendapatkan satu bukti nyata (bukan tentang diri saya sendiri sih). salah satu kerabat saya rajin makan ikan, bukan cuma rajin tapi doyan apalagi yang namanya ikan teri, makanya dia pinter :)
eits, saya juga suka makan ikan lho! tapi sebisanya jangan yang banyak duri hehe tapi untuk urusan pinter-pinteran, biar Tuhan yang menilai ;)

dulu saya sering bertanya-tanya, apa korelasinya sering makan ikan dan jadi pintar. tapi, kebanyakan sudah terjawab melalui pelajaran yang diterima waktu sekolah. 

bisa dilihat juga contoh lain, yakni orang Jepang yang (katanya) begitu gemar sama ikan-ikanan dan terbukti begitu banyak manfaatnya. bukan cuma orang-orangnya yang jadi pinter karena suka makan ikan (apalagi sushi), tapi juga berdampak pada perekonomian mereka termasuk di sektor pariwisata. 


kata Prof Suharsono, itulah bedanya Indonesia yang berada di wilayah tropis dengan negara-negara di wilayah subtropis seperti Jepang. kalau Indonesia, biota lautnya begitu beragam, tapi volume per spesiesnya tidak besar. itu berbanding terbalik dengan wilayah subtropis, ragamnya lebih sedikit tapi volumenya besar. jadi, penanganan atau pengelolaannya pun nggak bisa disamakan. kalau disamakan, lama-lama punya kita bisa habis tak bersisa.

makanya, langkah untuk mendorong pariwisata di bidang kelautan juga menjadi sesuatu yang baik. selain bisa menunjukkan dan memanfaatkan kekayaan laut, tapi di sisi lain kita bisa tetap menjaga lingkungannya atau tidak merusak. sayang kan kalau dengan sembarangan dan tanpa perhitungan main tangkap secara berlebihan. bisa-bisa, salah satu potensi kelautan kita punah.

tapi, gimana dengan nasib nelayan di Tanah Air? harus diperhatikan juga, ada nelayan besar dan nelayan kecil, bisa dibandingkan misalnya dari segi modal, atau caranya (sarana yang digunakan) ketika menangkap ikan. jadi, sepertinya tidak bisa langsung pukul rata bahwa semua nelayan itu mampu atau sebaliknya.

hal yang cukup menjadi perhatian dari sisi nelayan bahwa bagi yang berskala kecil, mereka sering (ya bisa dikatakan) menerima ketidakadilan. kenapa? hasil tangkapan mereka dihargai rendah, sementara ketika ikan-ikan itu sudah sampai ke tangan eksportir atau pihak ketiga maka harganya bisa meroket. 

salah satu contohnya, disebut Prof Suharsono, ikan Napoleon (hmm, sekarang saya jadi penasaran kenapa diberi nama seperti jenderal (Napoleon Bonaparte) asal Perancis itu ya?hehe. ketika ikan Napoleon dibeli dari nelayan, biasanya hanya dihargai sekitar Rp 50.000. tapi, waktu sudah masuk negara seperti Hongkong maka harga per ekornya bisa mencapaiRp 1,5 juta. 

maka itu, disparitas harga bagi nelayan juga harus menjadi perhatian. salah satu caranya, dengan membuat pabrik pengolahan ikan sendiri di dalam negeri. dengan begitu, ada nilai tambah langsung dari asalnya, serta dari sisi harga bisa lebih stabil ketimbang mengandalkan ekspor dalam bentuk mentah. bagaimana pemerintah?

namun, ada satu sumber daya hayati yang jika digarap dengan baik maka bisa menjadi andalan nelayan lokal. rumput laut (seaweed) atau gulma laut. Prof Suharsono menceritakan tentang pola pikir nelayan yang masih berorientasi pada masa panen ketimbang menanam. padahal, masih banyak lahan yang bisa digunakan untuk menanam si "tumbuhan" kaya manfaat ini (bisa dijadikan bahan makanan, pengobatan, hingga industri).

di samping itu, masa tanam rumput laut juga hanya 40 hari. jangan sampai kalah dengan Filipina karena sumber daya yang Indonesia miliki jauh lebih besar dan berpotensi. tapi, yang harus diubah kini adalah pemikiran para nelayan rumput laut agar mau ikut membudidayakannya sebelum memanen. 

di atas semua itu, yang kini harus dilakukan pemerintah adalah menyelesaikan grand strategi pengelolaan pengelolaan kelautan secara nasional. karena ada 18 sektor kelautan dan perikanan di dalam negeri yang menunggu untuk dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi.

"Namun, permasalahan kelautan yang dihadapi di dalam negeri masih cukup kompleks. Selain grand strategi, juga diperlukan kemauan politik pemerintah karena dampaknya kepada alokasi anggaran bagi pengelolaan kelautan.  Bukan hanya pengelolaan, tapi masyarakatnya juga harus disiapkan. Oleh karena itu, perlu ditangani dengan benar," tutur Prof Suharsono. 

semua tak lain dan tak bukan karena adanya keinginan mendalam untuk membuat potensi laut menjadi lebih dipandang. jangan sekedar berdebat tentang wacana pemindahan ibukota, atau investasi kanan-kiri, atau membangun pusat perbelanjaan di sana-sini, tapi lantas lupa dengan unsur "Air" di frase "Tanah Air". yuk kita pandang, tatap lebih tajam, dan kelola bentangan cairan biru beserta isinya yang juga bagian dari kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)!


keterangan:
gambar pertama : Okinawa Churaumi Aquarium, sumber > teachenglishinasia.net
gambar kedua : ikan Napoleon (Cheilinus undulatus), sumber > wikipedia
gambar ketiga : "Seaweed Farming at Nusa Lembongan", sumber: wikipedia

Tanah Air, Bukan Cuma Tanah

Kepala Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI Profesor Suharsono mengutarakan, hingga kini masih belum ada grand strategy pengelolaan kelautan di Indonesia. Selain itu, sudah harus mulai diubah mengenai pemikiran pembangunan di dalam negeri supaya berorientasi ke laut juga.

“Saat ini orientasi pemerintah masih ke darat, sudah harus diubah agar menghadap ke laut juga. Belum ada pencerahan untuk lebih mengarah ke kelautan, padahal ada banyak potensi yang bisa dikerjakan. Untuk itu perlu penyadaran bahwa laut harus dikelola dengan baik,” ungkap Suharsono.

31.10.10

membangun mood. sulit.

Antara Tergoda dan Pede

Jakarta - Tergoda atau tidaknya, itu terserah dan bergantung juga pada faktor keteguhan. Begitu halnya dengan partai, yang hingga kini memilih berada “di luar” kelompok pemerintah. Entah memilih merahasiakan atau memang benar-benar dalam posisi bertahan, hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Toh, suatu saat pasti akan tersibak tirainya.

27.10.10

Suatu Ketika

ketika

semua

bertahan

dengan

ego

masing-masing

merasa

(paling)

benar

merasa

(paling)

berkuasa

merasa

(paling)

berwenang

merasa

segelintir

yang

lain

ibarat

kerikil

yang

tak

pantas

diperhatikan

hanya

aksesoris

jalanan

tapi

itu

kan

merasa

ya

dalam

tataran

indera

perasa

there's

something

beyond

feelings

ingat

untuk

terus

bersyukur

karena

masih

ada

langit

di

atas

langit

ingat

masih

ada

mereka

yang

tidak

seberuntung

kaum

mampu

ingat

ingat

suatu

ketika

semua

akan

kembali

apa

yang

membuat

mu!

merasa

lebih

dari

yang

lain

Tuhan

menciptakan

semua

sama

suatu

ketika

kita

akan

mati

24.10.10

ah, lagi-lagi...

sebenarnya mau kasih judul "ah, patah hati lagi", tapi setelah dipikir-pikir, sepertinya cerita kali ini tidak semuanya tentang rasa patah itu.

tapi, yang pertama memang benar, seperti cerita lama atau... mm.. deja vu? hahaha intinya sih tetap aja, "patah hati". tapi, apa memang benar patah hati ya? karena sebenarnya rasa itu sudah lama tidak ada. cuma, emang agak kaget waktu tahu kabar terbaru bahwa dia telah bersama dengannya (hahaha norak banget sih?! )

apalah itu, tapi tetap aja, "selamat ya buat kamu yang di sana." *giving you my sweetest smile* (: <-- jarang2 lho 

baru aja beberapa hari lalu secara tiba-tiba mendapati seseorang yang pernah menyentuh hati (opo tho iki, kalimatku kok begini?! hehe) muncul di bagian ONLINE tepatnya di YM. tapi, aku pun tak berani menyapanya hehe terlalu takut mungkin? takut patah lagi? 

eh, lha kok hari ini, tepatnya nyaris tengah malam tadi (karena sekarang sudah pukul 12:45am, oct 25th, 2010) menemukan di sebuah situs jejaring sosial yang didominasi warna biru itu lho. 

eh, eh, kok rasanya masih aneh aja begitu. tapi untung hanya sebentar. mungkin masih ada sisa, tapi sepertinya hanya setitik dan tak sampai sebelanga. i'll save the best for last, tentunya 

rasanya kok sudah nggak pantas ya mikir yang kayak begini? bahkan, lucu juga waktu membaca kembali tulisan ini dari bagian awal sampai garis ini. mungkin karena ini juga maka aku masih seperti ini? hehehe

ya, ini hanya akan menjadi sepotong cerita lama (kalau kata Laluna sih "Sepenggal Kisah Lama"). sepotong cerita yang menjadi bagian proses pembelajaran hidup, khususnya dalam mata pelajaran tentang perasaan.

15.10.10

benar-salah

Dari kata-kata yang pernah tertutur, serta kalimat dan paragraf yang terucap maka ada benar (dan) atau salah.

Jika ternyata benar (karena terbukti), simpan saja. Tak perlu disampaikan. Atau ekspresikan saja dengan ber-"oooo.." kepada diri sendiri (mungkin). Karena yang benar adalah Tuhan Sang Maha dan kebenaran itu sendiri.

Namun, apabila salah, mohon dimaafkan dan sampaikan saja. Bukan meminta dimaklumi, tapi itu sesuatu yang sangat berharga dalam masukan untuk hidup. Tak perlu disimpan. Utarakan saja, baik dengan atau tanpa alasan. Itu namanya hak menyampaikan sesuatu.

Itu semua bukan yang mutlak. Masing-masing punya pendapat dan hal yang diyakini atau bahkan menjadi pegangan bahkan prinsip. Itu patut dihargai.

Oleh sebab itu, ini bisa benar (dan) atau salah. Tapi, ini sesuatu yang terlontar dari benak (tiba-tiba).

10.10.10

10 Oktober 2010 aka 10-10-10

menyentuh si "10-10-10". tepat pada hari ini. sebagian orang membuatnya menjadi sesuatu yang sangat bersejarah, seperti melangsungkan pernikahan (contohnya selebritis Indra Bekti&Adilla Jelita), menyatakan cinta (mungkin?), melahirkan anak (ada yang normal, tapi tak sedikit yang menjalani operasi caesar), membuat tulisan (seperti yang sedang ku lakukan), atau melakukan hal-hal di luar kebiasaan, bahkan agar dimasukkan dalam "book of record"?

it's a part of a history. tidak setiap tahun bisa menjadi 10 Oktober 2010 kan?

menurutku, itu kembali lagi ke masing-masing orang. namun, tak dapat dipungkiri, mungkin ada orang lain di luar sana yang tidak begitu excited dengan tanggal ini. penyebabnya bisa banyak hal.

dulu aku termasuk yang concern dengan hal-hal seperti ini. misalkan, waktu menjalani 01-02-03, 05-05-05, 08-08-08, walaupun bukan dengan cara yang dahsyat. tapi, pada waktu itu rasanya tanggal-tanggal seperti itu perlu dicatat, supaya bisa diingat apa yang dilakukan saat itu.

sekarang, lebih kepada melihat "fenomena" yang hadir karena tanggal itu.

justru, itu membuat aku semakin berpikir, apa saja pencapaian sejauh ini? apa saja yang masih ingin dan harus dikerjakan? pertanyaannya semakin banyak, bukannya malah berkurang.

semoga ke depan segalanya akan jauh lebih baik dari sebelumnya. semoga segala harapan dan cita-cita bisa terwujud, dengan kebahagiaan yang melekat. wishing all the best!

God Bless.


Jakarta (39B), Minggu, 10 Oktober 2010

-dmjp-

6.10.10

pause and mellow

sepertinya semua orang di sekitarku terus bergerak dan bahkan semakin lama semakin cepat. tapi, hanya aku yang tidak bergerak, cuma diam.



ssshhhh...zzzhhh...wuusshhh...



aku masih diam. tak tahu mau apa. tak tahu mau ke mana. tak tahu ingin bagaimana. atau apa aku yang terlalu cepat dan melewatkan semua begitu saja?


-need time to take a breath-


mungkin bukan hanya aku yang merasa dan mengalami ini. pasti ada orang lain di dunia ini yang mengalami hal yang sama atau mungkin "lebih" dari yang dibayangkan atau diharapkan. harus selalu ingat untuk tetap berterima kasih atas anugerah yang diberikan-Nya, apapun itu.

ketika rasanya "left behind" atau mungkin "too fast", pasti ada maksudnya kan? ada pembelajaran dan pengalaman di balik itu.

nah, sekarang aku pun mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak.

sepertinya selalu ada yang berbisik atau mengingatkan, "hey, apa yang kamu rasa atau alami sekarang patut disyukuri. ada banyak orang yang mungkin kurang beruntung atau mengalami hal lebih berat darimu." [there it goes again]

setelah berbincang-bincang dengan seorang kawan selama sekitar 2 jam, banyak hal yang ternyata dia alami lebih buruk (can I say that?) dari yang ku alami. masalahnya kurang lebih saja. masalah-masalah yang selama ini aku simpan rapat-rapat dalam kotak khusus berlabel "VERY PRIVATE PART OF MY LIFE". bagian di mana biasanya aku berusaha tetap tersenyum padahal there's other thing happen. or the part when I became weird, not being honest to myself, and said that everything okay. karena sepertinya ada orang lain, di luar sana, yang bisa jadi sedang dalam keterpurukan. [may God always Bless them and all of us]

tapi, tak apa kan kalau kadang-kadang mengalami mellow moment? bersendu-sendu yang gak jelas, tak tahu apa yang sebenarnya dirasa.

perasaan keterasingan sepertinya begitu terngiang, sampai-sampai efek sampingnya seolah tak henti menemani.

but, I do love happy ending and "they live happily ever after" part.


keterangan gambar, sumber dari thingsweforget.blogspot.com

5.7.10

27

menjadi 27 merupakan hal yang “besar” buatku. sepertinya [ini yang ada dalam perasaan], saat mencapai 27 itu lebih banyak tanggung jawab yang akan ditanggung. 26 menjadi masa bersenang-senang, dengan naik-turunnya tentu. but, I feel like, there’s something about being 27.
ada banyak impian dan harapan yang ingin dicapai. semoga di tahun ke-27 ini bisa meraih dan mewujudkan hal-hal yang sudah terbersit, terucap, terjanjikan, diinginkan, diimpikan, diharapkan oleh diri sendiri.

banyak cara dan pilihan yang bisa ditempuh. tapi pasti semua butuh usaha, daya, dan upaya. di satu sisi, sesuatu akan lebih bermakna ketika bisa diraih dengan usaha pribadi. di sisi lain, memohon kemudahan dan kelancaran dalam proses. bukan berarti cari gampang, hanya saja ada begitu banyak hal yang harus dihadapi dalam hidup. satu per satu harus diselesaikan. semua kembali diserahkan kepada Sang Maha Pencipta.

"Tuhan, terima kasih untuk 26 tahun yang begitu indah. begitu banyak pelajaran, pengalaman, dan pengetahuan yang didapat, serta dicoba untuk dimengerti dan dipahami. ampuni segala kesalahan dan dosa-dosa hamba. aku tahu, masih banyak lagi yang akan dilalui ke depan. aku yakin dan percaya, KAU pasti selalu ada, menyertai, memberkati, dan campur tangan dalam hidupku. biarlah semua ini aku kembalikan hanya untuk memuji dan menyembah-MU, agar Nama-MU selalu dan selamanya dimuliakan di bumi dan sorga. amin."

1 Tawarikh 16:34 » Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mazmur 86:12 » Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya

Roma 12: 9-12 » 9Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. 10Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. 11Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. 12Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

Tuhan Memberkati semua! :) ♥♥

26.6.10

update

mau yang update, see this http://pitahujan.tumblr.com/
thank you :)

4.6.10

kebingungan ?

(menulis diiringi Clockwatching by. Jason Mraz, No Air by Jordin Sparks&Chris Brown, )

rasanya akhir-akhir ini pikiran, perasaan, respon, daya tangkap (rasanya hampir semua) yang ada dalam diri saya agak kurang sinkron. bahkan, saya sering lupa kata yang tepat untuk digunakan dalam kalimat yang sedang disusun sendiri. 
contohnya, "ya nih, masih belum sempet beli... ummm, apa namanya? itu lho yang untuk lindungin layar handphone?" (yang jawabannya adalah screen guard or whatever it is). contoh lain, salah atau terbalik menyebut kata, "iya, aku beli netbook yang modemnya eskternal. jadi modemnya uda ada di dalem netbook-nya." T____T' (see, i mention external, but i said it's in the netbook ??)
sepertinya kata-kata meluap begitu saja dari otak. anehnya, kadang aku justru lebih mudah menyebut atau mendiskripsikan sesuatu yang sulit ketimbang yang sederhana. what happen with my brain? padahal, setiap hari selalu berhadapan dengan kata-kata yang jumlahnya minimal 300-400 (yup, batas minimal berita). rasanya, kerja respon otak agak lambat dari biasanya. untuk menulis tulisan ini pun harus slowly but sure

ARRRGGHHHH!

apa storage uda berwarna merah yang artinya harus mulai dihapus sedikit-sedikit? atau ada komponen yang error? "but i do not need new "CPU" ey?"
kalau sudah begini, lalu harus bagaimana? kayaknya harus lebih rajin senam otak. tapi kan tiap hari aku uda main sudoku minimal 5 level di handphone (dan saya sudah khatam, mengulang 100 level beberapa kali). itu kan salah satu game yang menggelitik otak, bukan? menghafal nama tempat atau lokasi, mengamati suasana di sekitar tempat yang dilalui atau didatangi, fokus memperhatikan sesuatu, baca baca dan baca, menggunakan kosakata yang diusahakan berbeda-beda, itu sudah diupayakan. kira-kira harus apa lagi ya? 
jujur, saya butuh mengembalikan kinerja otak yang cepat, tepat, dan fokus. okay, saya paham bahwa tiada manusia sempurna karena hanya Tuhan Yang Maha. tapi, yang saya inginkan hanyalah mengembalikan kapasitas, kinerja, dan kesegaran otak supaya bisa berpikir lebih cepat dan tajam :)

(ditutup oleh lagu Doris Day "Que Sera Sera")

fyi: di sebelah netbook yang saya gunakan untuk menulis cerita ini tergolek selembar tissue yang harus dibuang. dari tadi saya berpikir, akan saya dibuang saat saya keluar kamar sejenak. nah, sudah dua kali saya keluar masuk kamar, tapi sampah itu tetap lupa dibuang...

23.5.10

melewatkan banyak hal


(menulis diiringi Piano by. RAN (@RANforyourlife) feat. Andi Rianto (@dudutna), what a sweet song)

menelusuri foto-foto di account facebook beberapa teman membuat tersadar, ternyata ada banyak hal yang dilewatkan begitu saja (well, mungkin sudah pernah sadar sebelumnya, tapi kali ini sepertinya diingatkan kembali). bukan cuma masalah waktu atau momen, tapi seperti menyiakan waktu untuk bersosialisasi. yep, banyak kegiatan, acara, silaturahmi, dll yang tidak saya hadiri.

mungkin bisa balik lagi ke masalah pribadi yang dimiliki (kalau itu bisa dikatakan sebagai masalah), saya lebih senang dan nyaman ketika berada di "sarang" sendiri ;) home sweet home...mmm... kalimat itu punya arti penting buatku. bukannya gak suka keluar-keluar ya (berarti gak kerja donk?). ya, gak sebegitunya juga sih. tapi, rasanya tenang kalau ada di lingkungan (baca: rumah) sendiri. kenapa disebut masalah, karena terlalu seringnya aku gak bersosialisasi, banyak momen yang terlewatkan begitu saja.