20.1.11

mau jadi pemimpin?


ada banyak syarat ini itu jika seseorang ingin menjadi pemimpin. saya rasa, ada aturan bakunya jika melirik peraturan atau AD/ART di lembaga/instansi/organisasi/forum/apapun bentuknya untuk syarat menjadi orang disegani di tempat tersebut. tapi, setelah mendengar sejumlah opini orang-orang berpengaruh atau public figure maka ada beberapa hal yang saya simpulkan sendiri menyangkut syarat untuk menjadi pemimpin.

salah

mumpung masih muda, nekad aja, salah juga nggak apa-apa! <-- pernah denger di mana gitu, lupa.
tapi setelah dipikir-pikir (sebenarnya mikirnya kelamaan), why not? kurang lebih sama kan dengan kalimat "let's get lost!"
nekad, tersesat, salah, itu kan bisa jadi pelajaran dan pengalaman. rasanya selama ini terlalu hati-hati (kok rasanya kayak siapaaa gitu? kayak pemimpin negara manaaa gitu??). walau sudah hati-hati pun masih ada peluang terjadi kesalahan atau bahkan terjerembab.

hati-hati itu cuma kata. sepertinya, nilai kata itu bisa menjadi sangat subyektif, hati-hati menurut siapa. hati-hati menurut saya belum tentu sama dengan makna hati-hati yang anda pahami tho? misalnya, kalau menurut saya, hati-hati pas jalan itu ya maksudnya saat jalan di jalan rata,lurus,lebar tepi tetap sambil bener-bener perhatiin depan,belakang,kanan,kiri,atas,bawah,serong,segala arah deh. nah, mungkin kalau menurut kamu, hati-hati waktu jalan itu berlaku ketika ada di jalan yang curam,terjal,atau ibaratnya sudah seperti telur di ujung tanduk lah ya, very very emergency situation. bahkan, lampu kuning di lampu lalu lintas pun sering diartikan sebagai "harus cepet-cepet keburu merah", bukannya pelan-pelan lalu berhenti.

itu baru dalam kasus kalau sedang jalan atau di jalan. tapi hidup ini kan begitu.. emm apa ya kata yang cocok.. yaa kurang lebih maksudnya sayang kalau disia-siakan. banyak kesempatan,peluang bertebaran, tinggal pilih aja!

sebetulnya, saya ingin menggambarkan rasa IRI (dalam arti positif lho,tujuannya untuk memacu diri sendiri). ya, saya iri dengan teman yang bisa menentukan sikap untuk keluar dari tempat kerjanya demi kesejahteraan dan kebahagiaan sesungguhnya. saya iri dengan teman yang bisa tegas memutuskan hendak ke mana dan melakukan apa untuk hidupnya. saya iri dengan teman yang nekad melakukan hal-hal yang menurut saya terlalu berisiko.

sebenarnya, ada banyak hal yang ingin saya lakukan. pergi ke tempat-tempat yang bahkan tak tertulis di peta, saking jauh atau pelosok. mengambil risiko dengan mengiyakan hal yang sebenarnya tidak saya suka. berani, itu kata yang paling tepat untuk dipakai atas apa yang tidak saya lakukan selama ini karena tidak memanfaatkan keberanian diri. lebih sering berteman dengan rasa takut dan hati-hati yang berlebihan.

semestinya, usia tidak menjadi halangan selama kata berani itu menempel dan mendarah daging dalam jiwa. tapi tentu, jangan lupakan kata tanggung jawab, terutama ke Tuhan Yang Maha Esa.

semoga saya masih diberi kesempatan untuk melakukan hal nekad, tersesat, dan berbuat salah. jangan berpikir negatif dulu karena berbuat salah (yang dimaksud) belum tentu akibat melakukan perbuatan berdosa. saya masih dan akan selalu takut sama Tuhan yang kasih nafas hidup, cuma DIA yang bisa bikin saya takut :)


*tulisan di buat dalam rangka menyemangati diri*
penulis tidak bertanggung jawab dengan yang dilakukan orang lain akibat tulisan ini ;) have faith! be brave!

(39b, jan21st, 01:16am)

maunya sih gak masukin ke hati, tapi kalau hatinya masih nyimpen, lalu gimana? lagian, kenapa sih pake masuk ke hati segala? #aih #cih

(di)intervensi. tinggal pilih mau anggap sebagai sesuatu yang membangun atau menjatuhkan.

16.1.11

hanya ingin berkata, "saya manusia beruntung." :) coba tengok kanan-kiri-belakang-depan. hari ini, masih diberi kesehatan, kemampuan untuk berpikir-berperasaan-berlogika, dikelilingi orang-orang yang menyayangi&disayangi, mengenakan pakaian layak, diberi rezeki berupa makanan-minuman, mempunyai pekerjaan, bisa berbagi kepada yang kekurangan, ada yang menegur, dan semuanya yang ada, apapun itu. saya bersyukur untuk hal termikro hingga termakro. God Bless all :)

m.en.uli.s

ah sudah lama tampaknya aku tak menulis di halaman web ini. banyak ide lalu lalang, tapi jemari kurang tergerak untuk menyalurkan dalam format tulisan. terlalu sibuk dengan ini itu yang kadang malah membuat semua jadi tak meninggalkan manfaat.

begitu banyak berita, baik nasional dan internasional, yang mengundang decak keheranan dan kadang emosi sedih. contohnya si GT alias Gayus Tambunan yang kasusnya makin hari makin bertambah, tapi belum ada yang melalui garis finish. mulai dari statusnya sebagai mafia pajak, bisa seenaknya keluar masuk rutan, sampai kedapatan ke luar negeri menggunakan paspor asli tapi palsu alias aspal. itu yang ketahuan. belum tahu deh, apa ke depan akan ada lagi yang terbongkar atau mungkin dia buat ulah baru? bapak menkumham yang terhormat, ketika ditanya apa hukuman yang pantas, apa mungkin cocok dengan hukuman mati, e malah balik memberi pertanyaan, "gimana kalau itu terjadi pada saudara kita?" dengan nada menasehati sambil tersenyum ckckck (jujur, waktu itu saya bingung).

well, enough with GT thing. seperti kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta Pane, agar kasus GT segera diselesaikan, jangan sampai banyak menguras energi bangsa. (well, i 100% agree)

masih ada beragam hal lain yang harus dipikirkan. masalah kemiskinan demi mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia yang tak kunjung memperlihatkan efek nyata. (apa pantas perubahan peningkatan atau penurunan) angka indikator disebut sebagai suatu capaian riil?) setahu saya, yang dibutuhkan rakyat itu makan, bukan angka. rasa aman, bukan janji hampa. rasa sebagai warga negara yang benar-benar diperhatikan, bukan sering "diceramahi" lewat media. ingat kan kalau kita punya konstitusi? negara harus memperhatikan seluruh rakyat, mulai dari yang kecil sampai atas. tapi, tolong jangan lupa yang menengah karena rata-rata peraturan sepertinya lupa (?) dengan kelas tengah yang kadang serba salah, belum sampai atas tapi sudah melebihi batas bawah.

belum lagi masalah yang timbul karena faktor alam, seperti bencana alam (tapi saya bingung, mau masukkan peristiwa banjir di Tanah Air dalam kategori faktor alamiah atau dampak human error?). bukan hanya di Indonesia, Queensland, Australia pun harus merasakan air bah. (please, don't laugh at this mr.president)

rasanya begitu bahkan terlalu banyak masalah di dunia. saya hanya satu dari sekian miliar warga dunia masa kini yang ikut memperhatikan. mencoba mulai dengan langkah-langkah kecil, seperti buang sampah pada tempatnya, menaati peraturan, dll (walaupun masih banyak alpanya).

ada banyak kegiatan, ajakan, seruan, tindakan yang ditujukan agar seluruh umat manusia mau lebih sayang kepada tempat tinggal selama hidup, bumi. tidak ada salahnya kalau mau membuat langkah baru yang positif dan berdampak bagi kemaslahatan umat. tapi tujuannya tetap, yakni membuat semuanya menjadi lebih baik lagi ke depan. karena masih ada generasi-generasi berikutnya yang akan tinggal di tanah ini.

(well, that's all for now. sebenarnya, masih ada ide lain, tapi kebetulan saat ini saya lupa :p pasti akan berlanjut ketika ide itu sudah tertangkap dari kejaran)

#forabetterfuture

[PN Jakpus, senin (17/1) @ 1:15pm]

2.1.11

HELP - For a life without tobacco

Link
it's a very good information and campaign, especially for youth.