20.1.11

mau jadi pemimpin?


ada banyak syarat ini itu jika seseorang ingin menjadi pemimpin. saya rasa, ada aturan bakunya jika melirik peraturan atau AD/ART di lembaga/instansi/organisasi/forum/apapun bentuknya untuk syarat menjadi orang disegani di tempat tersebut. tapi, setelah mendengar sejumlah opini orang-orang berpengaruh atau public figure maka ada beberapa hal yang saya simpulkan sendiri menyangkut syarat untuk menjadi pemimpin.


kalau syarat-syarat yang sudah baku, saya kira rata-rata tiap orang juga sudah paham. misalnya, syarat rekam jejak yang baik, berintegritas, tegas, jujur, bla bla bla atau kalau mengutip sebuah situs, ada 7 syarat: problem solver, bersikap positif, komunikasi, menjadi inspirasi, tumbuhkan motivasi, hubungan baik, dan turun gunung. well, saya hanya ingin menambahkan atau memaparkan saja beberapa contoh yang mengena.

contohnya saja, seorang pemimpin yang paham betul akan tugasnya seharusnya tidak memakai teks saat berpidato. ya saya kasih diskon kalau sudah menyangkut data berangka, boleh lah pakai contekan. kenapa tanpa teks? bukankah seorang pemimpin itu semestinya tahu betul dan persis kondisi "tempat" yang dipimpin. mau baik atau buruk atau bahkan borok harus diakui dan bukannya seolah lari atau mungkin lupa dari yang buruk serta hanya memaparkan klaim keberhasilan saja.

Presiden Chile dan para penambang, 2010
contoh lain, seorang pemimpin yang baik (ini ukurannya subyektif diri saya sendiri lho..) sebaiknya sering berkomunikasi dengan bawahan dan sekitar. jangan hanya mau dihormati atau disapa atau dielu-elukan atau disegani bahkan ditakuti saja, tapi rangkul deh orang-orang di sekelilingnya supaya dia paham dan lebih peka. kalau kasarnya sih, supaya gak diomongin yang nggak-nggak di belakang hehehe kalau ada komunikasi dan hubungan yang baik kan semua bisa lebih legowo, termasuk juga mau menerima saran dan kritik. bisa ada lho, contoh kasus, seseorang dipecat hanya karena mengirim kritik membangun ke pimpinannya. ingat cerita saat penambang di Chile terjebak di dalam wilayah tambang, setelah berhasil keluar maka Presiden Chile lah yang langsung turun menyambut penambang itu.

pemimpin, menurut saya, sebaiknya tidak mencampuradukkan antara masalah yang bersifat profesional dan masuk ruang privat. kalau tidak suka dengan bawahannya, itu seharusnya karena kinerja bawahan itu tidak bagus, tapi bukan karena dia tidak suka personal si bawahan itu. faktor like and dislike sebaiknya disesuaikan proporsi dan tempat. jangan juga mengintimidasi orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung , juga dengan tujuan apapun. be professional. sayangnya, saya masih kerap menemukan like and dislike diterapkan atas ukuran yang bukan profesional, misal orang yang "disukai" karena almamater yang sama, atau (maaf kalau harus menulis dan menyebut ini) karena datang dari suku yang sama, atau masih kerabat dengan keluarga si atasan/bawahan, dan blah blah yang saya yakin banyak dari anda yang mengerti maksud dan arahnya. pemimpin itu harus obyektif.

nah, beberapa hari lalu (tepatnya hari rabu 19 januari 2011), saya kebetulan hadir dalam acara pemberian penghargaan oleh sebuah lembaga konsultan politik. saat itu, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meraih Lifetime Achievement Award. tiap peraih penghargaan diberi kesempatan menyampaikan pidato singkatnya, termasuk Pak JK. dalam pidatonya, disebutkanlah beberapa hal yang harus dimiliki seorang pemimpin atau Pak JK menyebut sebagai rumusan leadership. (tautan 1 dan tautan 2)

H Muhammad Jusuf Kalla
menurut JK, pemimpin adalah orang yang dapat memimpin orang lain untuk melakukan hal yang tidak disukai. karena kalau menyuruh untuk melakukan hal yang disuka maka disebut koordinator. dalam berkomunikasi, pemimpin harus tegas dan jujur, serta memelihara kepercayaan, "karena saya tidak bisa bohong," tuturnya. seorang pemimpin juga harus berani membuat kebijakan meskipun pada akhirnya ternyata itu keliru. jika pemimpin membuat kesalahan maka bisa dimaafkan, tapi tidak bisa dimaafkan kalau tidak membuat kebijakan. dari pengalamannya selama 44 tahun (32 tahun di bisnis, 10 tahun di pemerintahan, dan beberapa tahun terakhir di PMI) maka harus pandai memandang, memahami, dan mengelola diri di tiap karakter profesi. jika di bisnis selalu mengutamakan hasil sedangkan proses bisa di atur, kalau di pemerintahan maka proses yang nomor satu, sementara di PMI maka keselamatan orang lah yang terpenting bukan proses apalagi biaya. itulah rumusan menurut kacamata JK.


ada banyak definisi dan persyaratan lain yang harus dipenuhi seseorang jika ingin menjadi atau disebut sebagai pemimpin. ingat, ada perbedaan antara menjadi pemimpin yang sebenarnya dengan disebut sebagai pemimpin. karena pemimpin yang sebenarnya pasti telah memenuhi syarat atau aturan yang berlaku. sedangkan untuk disebut sebagai pemimpin maka saya rasa siapapun bisa "disebut" demikian, toh judulnya adalah disebut. jadi, itu hanya masalah sebut menyebut atau panggilan atau persoalan kata sapaan saja kan?


(keterangan: sumber gambar-gambar diunduh dari google.co.id)




jakarta, 39b, 21januari2011, 11:12am
*tiba2 dapat serangan ide tentang kata "pemimpin" dan langsung menuliskannya sebelum ide itu kabur*
catatan: penulis tidak bertanggung jawab apabila ada orang yang mengklaim dirinya sebagai pemimpin setelah membaca tulisan ini ;)
peringatan: tulisan ini bersifat sangat subyektif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar