16.1.11

m.en.uli.s

ah sudah lama tampaknya aku tak menulis di halaman web ini. banyak ide lalu lalang, tapi jemari kurang tergerak untuk menyalurkan dalam format tulisan. terlalu sibuk dengan ini itu yang kadang malah membuat semua jadi tak meninggalkan manfaat.

begitu banyak berita, baik nasional dan internasional, yang mengundang decak keheranan dan kadang emosi sedih. contohnya si GT alias Gayus Tambunan yang kasusnya makin hari makin bertambah, tapi belum ada yang melalui garis finish. mulai dari statusnya sebagai mafia pajak, bisa seenaknya keluar masuk rutan, sampai kedapatan ke luar negeri menggunakan paspor asli tapi palsu alias aspal. itu yang ketahuan. belum tahu deh, apa ke depan akan ada lagi yang terbongkar atau mungkin dia buat ulah baru? bapak menkumham yang terhormat, ketika ditanya apa hukuman yang pantas, apa mungkin cocok dengan hukuman mati, e malah balik memberi pertanyaan, "gimana kalau itu terjadi pada saudara kita?" dengan nada menasehati sambil tersenyum ckckck (jujur, waktu itu saya bingung).

well, enough with GT thing. seperti kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta Pane, agar kasus GT segera diselesaikan, jangan sampai banyak menguras energi bangsa. (well, i 100% agree)

masih ada beragam hal lain yang harus dipikirkan. masalah kemiskinan demi mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia yang tak kunjung memperlihatkan efek nyata. (apa pantas perubahan peningkatan atau penurunan) angka indikator disebut sebagai suatu capaian riil?) setahu saya, yang dibutuhkan rakyat itu makan, bukan angka. rasa aman, bukan janji hampa. rasa sebagai warga negara yang benar-benar diperhatikan, bukan sering "diceramahi" lewat media. ingat kan kalau kita punya konstitusi? negara harus memperhatikan seluruh rakyat, mulai dari yang kecil sampai atas. tapi, tolong jangan lupa yang menengah karena rata-rata peraturan sepertinya lupa (?) dengan kelas tengah yang kadang serba salah, belum sampai atas tapi sudah melebihi batas bawah.

belum lagi masalah yang timbul karena faktor alam, seperti bencana alam (tapi saya bingung, mau masukkan peristiwa banjir di Tanah Air dalam kategori faktor alamiah atau dampak human error?). bukan hanya di Indonesia, Queensland, Australia pun harus merasakan air bah. (please, don't laugh at this mr.president)

rasanya begitu bahkan terlalu banyak masalah di dunia. saya hanya satu dari sekian miliar warga dunia masa kini yang ikut memperhatikan. mencoba mulai dengan langkah-langkah kecil, seperti buang sampah pada tempatnya, menaati peraturan, dll (walaupun masih banyak alpanya).

ada banyak kegiatan, ajakan, seruan, tindakan yang ditujukan agar seluruh umat manusia mau lebih sayang kepada tempat tinggal selama hidup, bumi. tidak ada salahnya kalau mau membuat langkah baru yang positif dan berdampak bagi kemaslahatan umat. tapi tujuannya tetap, yakni membuat semuanya menjadi lebih baik lagi ke depan. karena masih ada generasi-generasi berikutnya yang akan tinggal di tanah ini.

(well, that's all for now. sebenarnya, masih ada ide lain, tapi kebetulan saat ini saya lupa :p pasti akan berlanjut ketika ide itu sudah tertangkap dari kejaran)

#forabetterfuture

[PN Jakpus, senin (17/1) @ 1:15pm]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar