7.11.10

sindrom atau gejala apa ini?

barusan aku terkaget karena kemarin telah melakukan kesalahan kecil. ya, kesalahan kecil tepatnya saat ditanya berapa usiaku sekarang. sebenarnya atau mungkin usually it's not a big deal, it's only about numbers. tapi, tetap saja ketika barusan mengingatnya, reaksi kesadaran adalah kaget.


penanya: namanya siapa mbak?
aku: Debora
penanya: Debora apa?
aku: tulis Debora saja lah
penanya: pendidikan terakhir?
aku: S1
penanya: usia mbak sekarang?
aku: (langsung bingung, antara malas menyebutkan dan lupa) em, aduh, berapa ya? 26. eh, berapa sih Ma?
mamaku: lho, berapa emangnya? (sepertinya sedang ngetes)
aku: eh, iya 26 kayaknya.

ketika menjawab pun aku masih tak yakin. apa benar ya usiaku sekarang 26 tahun? sepertinya ada yang salah. tapi, lantas aku melupakan peristiwa itu dan berlanjut dengan kegiatan lain.
tapi, ketika membaca tulisan seorang teman di blognya, tiba-tiba aku teringat akan pertanyaan kemarin. kalau temanku menulis usianya 26 tahun, hey, bukannya aku lebih tua satu tahun darinya? dang! langsung saja aku ambil telepon seluler untuk menggunakan aplikasi kalkulator. okey, 2010 dikurangi 1983, hasilnya 27. oops! sori mbak, sepertinya kemarin aku salah sebut.
source: wikimedia

pertanyaan berikutnya, bagaimana aku bisa lupa dengan angka usiaku sendiri? biasanya aku lancar menjawab. apa aku belum "merasa" menjadi 27 yang sebenarnya? memang, usia 27 yang sebenarnya itu seperti apa sih? tapi, tentu aku akan semakin kesulitan menjawab kalau ditanya tentang pencapaian. ya, seperti tulisan temanku tadi di blognya. dia bercerita tentang pengalaman ditanya mengenai pencapaian di usia 26 tahun. hey, kamu masih 26 tahun, bagaimana dengan aku?

-take a really deep breath-

seperti mengalami deja vu? sepertinya aku juga sudah pernah mengajukan pertanyaan tersebut beberapa waktu lalu. ya, ya, sebenarnya sering aku mempertanyakan hal itu kepada diri sendiri.
jujur, aku iri dengan teman-teman yang di usia yang sama atau tak beda jauh denganku, tapi sepertinya sudah bisa hidup nyaman, aman, tenteram, damai, bahkan mapan. apa aku mengalami fatamorgana? aku juga tak tau apakah tepat menggunakan kata itu. waktunya berpikir. maybe, it isn't only about the number.

(menulis diiringi Away in a Manger, Have Yourself a Merry Little Christmas, O Came All Ye Faithful, Silent Night, Hark! The Herald Angels Sing -all- by The Choirboy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar